Pengenalan Dasar Lapisan Hidrosfer

A. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hidros  = air dan sphere = daerah atau bulatan. Sehingga hidrosfer diartikan sebagai daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi bulat. Perairan lebih luas dari daratan, perbandingannya, yaitu 71% berbanding 29%. Dari 71%perairan, 97,2%berupa lautan dan sisanya 2,8% berupa perairan darat dalam bentuk sungai, danau, air tanah, dan es.
Jumlah seluruh air di bumi kurang lebih 1.386 juta km³.
Tabel Perkiraan Persediaan Air di Bumi:

Tempat
Volume (km³)
Persen (%)
Laut dan samudra
Air dalam tanah
Es dan gletser
Air permukaan
Air biologis
Air di atmosfer
Persediaan seluruhnya
Persediaan air tawar
1.338.000.000
23.416.500
24.364.100
189.990
1.120
12.900
1.385.984.610
35.029.210
96,53
1,69
1,78
0,014
0.0001
0,001
100
2,53
B. Siklus Hidrologi
Hampir tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur hidrologi atau water cycle. Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan ddipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan klimatologi.
Uap air dari daratan dan lautan bergerak ke atas memasuki atmosfer. Setelah melalui beberapa proses, uap air tersebut berubah menjadi awan. Kemudian, awan jatuh ke buni sebagai hujan atau salju. Titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi, sebagian meresap ke dalam tanah dan sisanya mengalir melalui sungai-sungai menuju ke laut. Air yang jatuh ke bumi menguap kembali ke udara, berubah menjadi awan, dan seterusnya. Jadi, siklus hidrologi adalah proses berulang (siklus) dari air – uap air – awan – hujan – pengaliran air – kembali menjadi uap air. Siklus hidrologi di bedakan menjadi:
1.      Siklus Pendek
Dalam siklus pendek, air laut mengalami pemanasan dan menguap menjadi uap air.Pada ketinggian tertentu uap air mengalami kondensasi menjadi awan. Bila butir-butir embun air itu cukup jenuh dengan uap air, hujan akan turun di atas permukaan laut.
Penguapan air laut – konveksi – kondensasi – tebentuk awan di   atas lautan hujan yang terjadi di lautan
2.      Siklus Sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.
Penguapan air laut – konveksi - kondensasi – terbawa angin - kemudian air hujan mengalir kembali ke laut
3.      Siklus Panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.
Penguapan air laut – konveksi – turun hujan – terjadi aliran permukaan dan aliran aliran bawah tanah – kemudian aliran permukaan ataupun aliran bawah tanah tersebut mengalir kembali ke laut
Terjadinya siklus tersebut disebabkan oleh proses-proses yang sudah saya jelaskan sebelumnya cek disini
 

0 Response to "Pengenalan Dasar Lapisan Hidrosfer"

Post a Comment