Materi Salinitas Dan Suhu Air Laut

A. Salinitas (Kadar Garam)
     Salinitas adalah kandungan garam yang ada dilaut dan biasanya diperhitungkan sebagai jumlah gram, garam terlarut pada 1000 gram air laut.Ahli ocenografi dari analisis intensif mereka berdasarkan air laut yang tenang dan terbuka dapat diketahui bahwa setiap 1 kg air laut terdapat 35 gram kandungan garamnya.Salinitas dari air laut yang luas tergantung pada perbedaan antar evaporasi dan presipitasi, panjang dari aliran runoff, pembekuan dan es yang mencair.Dalam area yang evaporasinya tinggi seperti laut merah salinitasnya mendekati mendekati 40%tapi didekat muara sungai biasanya hanya 20%.Pada umumnya salinitas yang tersebar berada pada zone daerah kering.

Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai.Perairan dengan tingkat curah hujan tinggi dan dipengaruhi oleh aliran sungai memiliki salinitas yang rendah sedangkan perairan yang memiliki penguapan yang tinggi, salinitas perairannya tinggi.Selain itu pola sirkulasi juga berperan dalam penyebaran salinitas di suatu perairan.Secara vertikal nilai salinitas air laut akan semakin besar dengan bertambahnya kedalaman. Di perairan laut lepas, angin sangat menentukan penyebaran salinitas secara vertikal.Pengadukan di dalam lapisan permukaan memungkinkan salinitas menjadi homogen. Terjadinya upwelling yang mengangkat massa air bersalinitas tinggi di lapisan dalam juga mengakibatkan meningkatnya salinitas permukaan perairan.

Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida. Tiga sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam.

Sistem angin muson yang terjadi di wilayah Indonesia dapat berpengaruh terhadap sebaran salinitas perairan, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Secara horisontal berhubungan dengan arus yang membawa massa air, sedangkan sebaran secara vertikal umumnya disebabkan oleh tiupan angin yang mengakibatkan terjadinya gerakan air secara vertikal.

Faktor yang mempengaruhi Salinitas, yaitu sebagai berikut :
1.Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.
2.Curah Hujan, makin banyak/besar curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.
3.Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya, makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi.
4.Penambahan air tawar karena pencairan es. Es yang mencair dan mengalir ke laut akan mempengaruhi kadar garam laut tersebut. Biasanya berada di wilayah bagian utara (BBU)

B.Suhu Air Laut
      Suhu merupakan derajat panas suatu benda yang dapat berubah ruang dan waktu dimana penyebarannya disebabkan oleh gerakan air seperti arus dan turbulensi. Suhu air laut di daerah tropis antara 2600C-3000C. Semakin dalam masuk ke laut maka suhunya akan semakin dingin karena cahaya matahari mulai kurang, sinar matahari banyak diserap oleh lapisan permukaan laut hingga kedalaman antara 200 – 1000 meter suhu turun secara drastis, dan pada daerah yang terdalam bisa mencapai suhu kurang dari 2 °C.

     Perbedaan suhu permukaan laut antara siang dan malam umumnya relatif kecil. Hal ini disebabkan karena sifat air laut yang lambat menerima panas dan lambat melepaskan panas yang diterima.
Karateristik suhu air laut didaerah tropis, subtropis dan kutub berbeda. Daerah tropis memiliki suhu air lebih rendah dibandingkan suhu air laut di daerah subtropis. Hal ini karena faktor keawanan yang menutupi di daerah tropis banyak awan yang menutupi dibandingkan dengan di daerah subtropik. Awan banyak menyerap sinar datang dan menimbulkan nilai kelembaban udara yang tinggi. Adapun di daerah subtropik, insolation yang tinggi tidak diikuti oleh kelembaban dan keawanan sehingga di daerah ini lebih panas.

    Sedangkan daerah tropis lebih banyak menerima panas daripada daerah kutub. Hal ini karena ada beberapa faktor yang mempengaruhiny, yaitu ;
1.Sinar matahari yang merambat melalui atmosfer akan banyak kehilangan panas sebelum sampai di daerah kutub bila di bandingkan dengan daerah equator.
2.Karena besarnya perbedaan sudut datang sinar matahari ketika mencapai permukan bumi. Pada daerah kutub sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi akan tersebar pada daerah yang lebih luas daripada di daerah equator.
3.Di daerah kutub lebih banyak panas yang diterima oleh permukaan bumi yang di pantulkan kembali ke atmosfer. (Hutbarat & Evans, 2008:59-60) Suhu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dari daerah pantai menuju laut lepas. Umumnya suhu di pantai lebih tinggi dari daerah laut karena daratan lebih mudah menyerap panas matahari sedangkan laut tidak mudah mengubah suhu bila suhu lingkungan tidak berubah. Di daerah lepas pantai suhunya rendah dan stabil. Pada lapisan kedalaman antara 200-1000 m suhu turun secara mendadak yang membentuk sebuah kurva dengan lereng yang tajam yang dikenal sebagai Thermokline. ((Hutbarat & Evans, 2008:62)

0 Response to "Materi Salinitas Dan Suhu Air Laut"

Post a Comment