Keunikan Kekar Tiang Randubang Desa Pare Kabupaten Wonogiri

A. Pengertian Kekar 

                                                 
     Dalam geologi, kekar adalah pemecahan atau pemisahan dalam formasi geologis, seperti sesar, yang membelah batuan menjadi kepingan-kepingan. Kekar kadang-kadang dapat membentuk retakan yang dalam dan lebar di dalam batuan. Kekar biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan batu untuk menahan tekanan yang terlalu besar. Akibatnya, batuan mengalami keretakan di titik terlemahnya.Perbedaan mendasar antara kekar dengan sesar, adalah ukurannya. Kekar berukuran sangat kecil bila dibandingkan dengan sesar. Dan kekar dapat terjadi di hampir semua jenis batuan. Selain itu, kekar hampir tidak atau bahkan sama sekali tidak mengalami perpindahan karena pada dasarnya kekar terbentuk di batuan yang tidak terpisah.

Sebuah Set kekar adalah sekumpulan kekar yang sejajar dengan jarak spasi yang relatif sama yang dapat diidentifikasi melalui pemetaan dan analisis orientasi, spasi, dan sifat fisika. Sebuah sistem kekar tediri dari dua atau lebih set kekar yang saling berpaut. Kekar adalah struktur geologi yang paling universal karena ditemukan di hampir semua singkapan batuan. Kekar bervariasi dalam hal kenampakan, dimensi, susunan dan keterjadian di lingkungan tektonik yang berbeda. Biasanya, asal spesifik dari stress yang menyebabkannya menyebabkan terbentuknya jenis kekar tertentu dan set-set kekar yang berasosiasi dapat terlihat ambigu, tidak jelas, dan kontroversial. Kekar paling menonjol muncul pada batuan-batuan yang terkonsolidasi baik, seperti batupasir, batugamping,kuarsit, dan granit. Kekar dapat berupa rekahan terbuka atau terisi oleh material-material yang bermacam-macam. Kekar yang diisi oleh mineral-mineral presipitasi disebut urat dan kekar yang diisii oleh magma beku disebut dike

Kekar tiang atau sering disebut collumnar joint merupakan salah satu bentukan morfologi yang sangat berkaitan dengan aktifitas vulkanik maupun intrusi. Kekar tiang adalah kekar yang berbentuk paralel, kolom prismatik, pada aliran lava atau kadang-kadang pada batuan lain, yang terbentuk akibat hasil dari pendinginan (Bates & Jackson, 1987). Bentukan kekar tiang ini merupakan hasil dari pendinginan yang cepat dari suatu tubuh batuan yang bersifat panas seperti lava, intrusi, maupun batuan piroklastik. Kolom-kolom kekar tiang akan memiliki arah yang paralel searah dengan pendinginannya. Pada aliran lava (dianggap tanpa memiliki paleoslope), kekar secara umum akan terbentuk secara vertikal karena lava akan kehilangan panas dari dalam ke udara dan ke tanah.    

 Berdasarkan morfologi, kekar tiang dibagi menjadi 2 yaitu tipe colonnade dan tipe entablature (Hamada dan Toramaru, 2012). Tipe colonnade memiliki bentuk kekar yang lurus dan sistematik dengan arah vertikal. Pembentukan kekar tiang ini akan tegak lurus dengan permukaan alirannya. Ketika lava meluncur pada suatu masa air, maka bagian atas dan bawah akan mengalami pendinginan maksimal sehingga akan terbentuk colonnade pada bagian atas dan bawah lava. Pada entablature, karena bagian tengah dari masa lava masih bersifat panas akan membentuk kekar-kekar yang tidak beraturan (Spry, 1962).

Perkembangan yang berulang-ulang dari kolom kekar tiang dapat diidentifikasi dari profil kolomnya. Setiap perulangan dapat memiliki arah yang sedikit berbeda dengan kolom sebelumnya. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan paleoslope dan ketegangannya, yang mana hal tersebut dapat dilihat dari setiap layernya. Pendinginan yang relatif cepat akan menghasilkan ukuran kolom yang kecil sedangkan pendinginan yang relatif lambat akan menghasilkan kolom yang relatif besar. Semakin lama proses pembentukan kekar tiang, maka akan membentuk bentukan heksagonal yang sempurna. Selain itu, bentukan heksagonal yang sempurna juga dikontrol oleh ketebalan dan komposisi lavanya (Ryan & Sammis, 1978 dalam György Hetényi, dkk., 2011).

 B. Keunikan Kekar Tiang Randubang Kabupaten Wonogiri

                                   
Kekar tiang yang terletak di daerah Randubang,Wonogiri, Jawa Tengah yang termasuk dalam Formasi Mandalika yang berumur Oligosen Akhir – Miosen Awal. Batuan yang terdapat pada daerah penelitian adalah lava andesit dan aglomerat. Struktur geologi yang ada di daerah penelitian berupa sesar geser mengiri dengan bidang sesar berarah N35ºE/76º dan sesar turun dengan bidang sesar berarah N150ºE/80º. Kekar tiang di daerah penelitian terbentuk dari suatu tubuh lava andesit bervolume besar yang terbentuk secara bertahap dan berulang-ulang. Secara umum, kekar tiang memiliki kemiringan yang tegak lurus (90º) dengan bidang pendinginan. Pada daerah penelitian ditemukan bahwa kekar tiang memiliki orientasi kemiringan yang tidak vertikal yaitu berkisarantara 5-75º dengan arah yang bervariasi. Kekar tiang di daerah penelitian memiliki morfologi yang khas berjenis colonnade dengan bentukan segi 3, 4, 5 dan 6 dengan diameter antara 15 sentimeter hingga 1 meter. Kekar tiang di daerah penelitian memiliki dimensi panjang kolom berkisar antara 4 meter hingga 25 meter. Berdasarkan kenampakan di lapangan, struktur geologi tersebut tidak berpengaruh dominan terhadap morfologi kekar tiang tersebut. Peneliti menyimpulkan bahwa kekar tiang di daerah penelitian merupakan kekar tiang hasil pendinginan suatu masa lava andesit bervolume besar yang terbentuk secara bertahap pada paleoslope yang cukup curam. Kemiringan yang beragam dari kekar tiang pada daerah penelitian lebih dikontrol oleh aspek paleoslope. Berdasarkan interpretasi arah aliran lava dan paleslope, diperkirakan daerah penelitian merupakan pusat erupsi dari suatu gunungapi purba berbentuk dome dengan paleoslope yang curam.

sumber :
https://www.academia.edu/17355707/Karakteristik_Kekar_Tiang_pada_Lava_Andesit_Daerah_Randubang_Kabupaten_Wonogiri_Provinsi_Jawa_Tengah
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekar_(geologi)

0 Response to "Keunikan Kekar Tiang Randubang Desa Pare Kabupaten Wonogiri"

Post a Comment